Presiden terpilih Prabowo Subianto menggelar jamuan makan siang bersama Perdana Menteri China, Li Qiang, di Istana Kepresidenan Jakarta. Dalam momen tersebut, Prabowo mengajak putranya, Didit Hediprasetyo, untuk turut serta dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh keakraban.
Kehadiran Didit menarik perhatian publik, sebab ia jarang tampil dalam forum politik resmi. Meski lebih medusa 88 dikenal sebagai desainer kelas dunia, Didit menunjukkan dukungan kuat terhadap ayahnya dalam momen penting diplomatik ini. Mereka bertiga berbincang santai sambil menikmati sajian khas Nusantara yang disiapkan khusus untuk tamu negara.
Dalam pertemuan ini, Prabowo dan Li Qiang membahas berbagai isu strategis, termasuk kerja sama ekonomi, pendidikan, pertahanan, dan teknologi. Keduanya sepakat untuk memperkuat hubungan bilateral Indonesia–China yang selama ini sudah terjalin erat. Prabowo juga menyampaikan komitmen Indonesia dalam menjaga stabilitas kawasan serta pentingnya kerja sama yang saling menguntungkan.
Li Qiang menyambut baik niat Indonesia, dan menyatakan bahwa China siap meningkatkan investasi di berbagai sektor prioritas Indonesia, terutama infrastruktur dan energi hijau. Ia juga memuji peran Indonesia dalam menjaga hubungan baik antarnegara di Asia.
Momen santap siang ini tidak hanya menjadi ajang diplomasi formal, tetapi juga simbol kedekatan personal dan politik antara dua negara besar di Asia. Prabowo, dengan melibatkan Didit, seolah ingin menunjukkan kesinambungan generasi dan pentingnya keterlibatan anak muda dalam diplomasi masa depan.
Pertemuan ini pun mengirim pesan kuat ke dunia internasional, bahwa Indonesia dan China siap melangkah lebih jauh dalam hubungan strategis yang saling menghormati dan menguntungkan.