Parlemen Belanda sedang membahas rancangan undang-undang (RUU) yang melarang penjualan kendaraan baru berbahan bakar diesel dan bensin mulai tahun 2035. Langkah ini bertujuan mengurangi emisi karbon dan mempercepat transisi menuju mobilitas berkelanjutan.
Latar Belakang
Belanda merupakan salah satu negara di Eropa dengan kualitas udara yang buruk. Kota-kota besar seperti Amsterdam sudah mengambil langkah mengurangi emisi, termasuk rencana melarang kendaraan berbahan bakar fosil pada 2030. Namun, beberapa pihak menilai kebijakan ini terlalu ambisius dan dapat berdampak negatif secara ekonomi, terutama bagi usaha kecil dan menengah yang belum siap beralih ke kendaraan listrik.
Isi RUU yang Diusulkan
RUU tersebut mengusulkan larangan slot maxwin penjualan kendaraan diesel dan bensin baru mulai 2035. Selain itu, RUU juga menetapkan target pengurangan emisi CO₂ sebesar 100% pada kendaraan baru mulai 2025 dan 55% pengurangan emisi pada 2030 dibandingkan 2021. Kebijakan ini bertujuan mendorong produsen mobil berinvestasi pada teknologi listrik dan membuat mobilitas berkelanjutan lebih terjangkau.
Tantangan dan Kontroversi
Meski bertujuan memperbaiki kualitas udara dan menekan perubahan iklim, RUU ini memicu kontroversi. Beberapa anggota parlemen dan pelaku bisnis khawatir dampak ekonomi larangan tersebut. Partai VVD mengusulkan agar kendaraan diesel komersial tetap diizinkan beroperasi hingga 2029 untuk memberi waktu usaha kecil dan menengah beradaptasi. Selain itu, kekhawatiran muncul terkait kesiapan infrastruktur pengisian daya dan harga kendaraan listrik yang masih tinggi.
Dukungan dan Prospek Masa Depan
Di sisi lain, banyak pihak mendukung RUU ini sebagai langkah penting menuju mobilitas bersih dan berkelanjutan. Kebijakan jelas dan ambisius dapat mendorong produsen berinvestasi pada teknologi listrik, mempercepat pengembangan infrastruktur pengisian daya, dan menurunkan harga kendaraan listrik sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat.
RUU larangan kendaraan diesel dan bensin baru yang tengah dibahas ini mencerminkan komitmen Belanda terhadap keberlanjutan dan pengurangan emisi karbon. Walaupun ada tantangan dan kontroversi, kebijakan ini berpotensi menjadi model bagi negara lain dalam transisi menuju mobilitas berkelanjutan. Dengan dukungan dan implementasi yang tepat, Belanda bisa mencapai sistem transportasi yang lebih bersih dan ramah lingkungan pada 2035.